PERCOBAAN
- 1
TEKANAN
OSMOSIS CAIRAN SEL PADA DAUN Rhoeo
discolor
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan dalam
metabolismenya memerlukan air dan unsur hara anorganik dari lingkungan. Air
berperan penting dalam kehidupan tumbuhan. Jaringan yang melakukan metabolisme
aktif tersusun atas 85-95% air. Penyerapan air oleh tumbuhan banyak dilakukan
di bulu akar. Berdasarkan tenaga yang digunakan, penyerapan air dapat bersifat
aktif dan pasif. Aktif, apabila menggunakan tenaga hasil metabolisme, sedangkan
pasif apabila menggunakan tenaga selain hasil dari metabolisme.
Berdasarkan bentuknya,
penyerapan dapat dilakukan secara difusi, osmosis, maupun imbibisi. Peristiwa tersebut dapat berlangsung dengan baik jika
terdapat perbedaan tekanan potensial air yang sangat besar antara larutan di
luar sel tumbuhan dengan larutan di dalam sel tumbuhan tersebut.
B. Permasalahan
Pada percobaan
ini menggunakan berbagai macam konsentrasi larutan sukrosa. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi larutan sukrosa
terhadap prosentase sel yang terplasmolisis?. Berapakah tekanan osmisis cairan sel epidermis Rhoe
discolor tersebut?
C. Tujuan
Praktikum ini
bertujuan untuk menghitung tekanan osmosis cairan sel dengan metode plasmolisis.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Molekul
air dan zat terlarut yang berada dalam sel selalu bergerak. Oleh karena itu
terjadi perpindahan terus-menerus dari molekul air, dari satu bagian ke bagian
yang lain (Bidwell, 1979). Difusi adalah
kecenderungan molekul setiap zat untuk menyebar ke seluruh ruangan yang
ada (Campbell et al., 2002). Osmosis
adalah difusi air yang melewati membrane semi permeable ( Rowland, 1992).
Plasmolisis adalah suatu proses menyusutnya sel tumbuhan dan akan menarik diri
dari dinding sel pada saat berada dalam larutan yang hipertonik (Nor et al.,
2008). Apabila sel dimasukkan ke
dalam cairan yang hipotonik, maka air akan masuk ke dalam sel dan protoplasma
akan kembali mengembang hal ini disebut deplasmolisis ( Rao and Kaur, 2006).
Keadaan
volume vakuola dapat untuk menahan protoplsma agar tetap menempel pada dinding
sel sehingga kehilangan sedikit air saja akan berakibat lepasnya protoplasma
dari dinding sel. Peristiwa plasmolisis seperti ini disebut plasmolisis
insipien. Plasmolisis insipien terjadi pada jaringan yang separuh jumlahnya
selnya mengalami plasmolisis ( Stiles, 2006).
Rhoeo discolor merupakan tumbuhan yang
banyak tumbuh didaerah tropis. Umumnya tanaman ni tumbuh didaerah dingin dan
cukup air. Tanaman ini tidak dapat tumbuh didaerah tanah yang jenuh atau
tergenang karena batang dan daunnya akan cepat membusuk, dan tanaman ini juga
tidak dapat tumbuh didaerah yang kurang air karena daun dan batangnya akan
mengerdil ( Fahn, 1991).
Larutan
sukrosa merupakan salah satu larutan
hipertonik yaitu,suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi
(tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak
ke luar sel.
Rhoeo mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel
yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama
jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Pertumbuhan darai tana,mn
ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan jaringanya terbagi dua
yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan
meristem dan jaringan yang permanen (Sastrodinoto,1980).
Rumus tekanan osmosis adalah
sebagai berikut :
Tekanan osmosis sel
= 22.4 x M x T
273
III. METODE
A. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
dalam percobaan ini antara lain mikroskop,tabung reaksi, gelas benda, gelas
penutup, pisau silet dan pipet gondok. Bahan yang digunakan antara lain
akuades, larutan sukrosa, tissue dan daun tumbuhan Rhoeo discolor.
DAFTAR PUSTAKA
Bidwell. R.G.S.1979. Plant Physiology edition 2. Macmillion Publishing. Co : New York
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Gajah Mada Universitas Press:
Yogyakarta.
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Gajah Mada Universitas Press:
Yogyakarta.
Nor, M.H., Wahida, A., Quek, Y.H., Chou,
Y.T., and Kee, B.S. 2008. Focus Super Hot
SPM Biology. Chee Leong Press. Malaysia.
Rao, D.K. and J.J. Kaur. 2006. Living Science Biology. Ratna Sagar P.
India.
Rowland, Martin. 1992. Biology. Geoff Hayward.
Sastrodinoto, Soenarjo.
1980. Biologi Umum II. PT. Gramedia:
Jakarta.
Stiles, Walter. 2006. Principle of
Plant Physiology. Discovery Publishing House. India.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar